top of page

5 Kesalahan Umum Marketing Analyst Pemula dan Cara Mengatasinya

Updated: Feb 17

Memulai karir sebagai marketing analyst bisa penuh dengan tantangan. Kesalahan adalah bagian dari proses belajar, tetapi memahami kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula dapat membantu mempercepat kurva pembelajaran Anda. Berikut ini adalah lima kesalahan umum yang sering dilakukan oleh marketing analyst pemula dan bagaimana Anda dapat menghindarinya.


Marketing Analyst

1. Tidak Menggunakan Data untuk Membuat Keputusan

Salah satu kesalahan terbesar yang dapat dilakukan oleh marketing analyst pemula adalah membuat keputusan berdasarkan intuisi saja tanpa data yang mendukung. Meskipun intuisi bisa berguna, keputusan yang paling efektif dibuat dengan menggunakan analisis data yang solid.


Cara Mengatasinya: Selalu cari data dan analisis sebelum membuat keputusan. Gunakan alat analitik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dan pastikan keputusan Anda didukung oleh bukti.


2. Mengabaikan Konteks dalam Data

Data tidak berbicara sendiri; memerlukan interpretasi. Kesalahan umum lainnya adalah mengambil angka pada nilai nominal tanpa mempertimbangkan konteks di sekitarnya, seperti tren pasar, peristiwa khusus, atau faktor eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi hasil.


Cara Mengatasinya: Selalu lihat gambaran besar dan pertimbangkan konteks di sekitar data. Ini akan membantu Anda membuat interpretasi yang lebih akurat dan relevan.


3. Overwhelmed dengan Banyaknya Data

Dengan begitu banyaknya data yang tersedia, mudah untuk merasa kewalahan dan bingung tentang data mana yang harus difokuskan. Hal ini bisa mengakibatkan analisis yang tidak fokus dan kesimpulan yang tidak efektif.


Cara Mengatasinya: Fokus pada metrik kunci yang paling relevan dengan tujuan analisis Anda. Tentukan apa yang benar-benar penting sebelum menyelam ke dalam data.


4. Tidak Berbagi Temuan dengan Cara yang Dapat Dipahami

Membuat analisis yang mendalam tidak berguna jika Anda tidak dapat menyampaikannya dengan cara yang dapat dipahami oleh orang lain. Kesalahan umum adalah menggunakan jargon yang terlalu teknis atau format yang rumit yang sulit dipahami oleh non-analis.


Cara Mengatasinya: Kembangkan keterampilan komunikasi Anda dan pastikan untuk menyajikan temuan Anda dengan cara yang jelas dan ringkas. Gunakan visualisasi data untuk membantu menyampaikan pesan Anda.


5. Mengabaikan Feedback dan Iterasi

Analisis bukanlah proses satu kali; itu harus berulang dan adaptif. Kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula adalah mengabaikan feedback atau gagal untuk iterasi berdasarkan hasil dan feedback tersebut.


Cara Mengatasinya: Jadikan proses analisis Anda iteratif. Terbuka terhadap feedback dan siap untuk menyesuaikan analisis Anda berdasarkan data baru atau insight yang muncul.


Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini, Anda akan berada pada posisi yang lebih baik untuk sukses dalam peran Anda sebagai marketing analyst. Ingatlah bahwa setiap kesalahan memberikan kesempatan untuk belajar dan tumbuh, jadi jangan takut untuk bereksperimen dan terus meningkatkan keterampilan analitis Anda.


Namun, kesalahan yang disebutkan di atas hanyalah beberapa dari banyak tantangan yang mungkin Anda hadapi. Bagaimana dengan Anda? Apakah ada kesalahan lain yang telah Anda temui dalam perjalanan menjadi seorang marketing analyst? Jika ya, jangan ragu untuk membagikannya di kolom komentar di bawah. Pengalaman Anda bisa sangat berharga bagi rekan-rekan pemula lainnya.


Untuk artikel selanjutnya, kita akan membahas tentang jenis-jenis kategori metrik yang digunakan dalam marketing analytics ketika membuat laporan. Pemahaman yang mendalam tentang metrik ini akan memungkinkan Anda untuk lebih efektif dalam mengukur kinerja dan membuat keputusan yang berdasarkan data. Pastikan untuk tidak melewatkan!


Jika Anda tertarik dalam workshop one on one tentang digital marketing untuk mendalami topik yang Anda minati, silakan book jadwal Anda di bawah ini




13 views0 comments
bottom of page